Minggu, 06 Februari 2011

apa itu aritmatika

Secara umum, matematika murni (Inggris: pure mathematics) adalah matematika yang sepenuhnya termotivasi lebih pada sebab dan akibat, alasan, berbandingkan sebagai sebuah aplikasi. Hal ini dibedakan dengan oleh adanya ketelitian, abstraksi dan keindahan. Dari abad kedelapan belas dan seterusnya merupakan kategori yang diakui bagi kegiatan matematika, kadang-kadang dicirikan sebagai matematika spekulatif, [1] dan terdapat perbedaan adanya kecenderungan lain untuk memenuhi kebutuhan navigasi, astronomi, fisika, teknik, dan seterus

Sejarah

Yunani Kuno

Matematikawan Yunani Kuno termasuk di antara yang paling awal untuk membuat perbedaan antara matematika murni dengan matematika terapan. Plato membantu menciptakan kesenjangan antara aritmatika yang sekarang disebut teori bilangan dengan logistik yang saat sekarang disebut aritmatika. Plato beranggapan bahwa logistik (aritmatika) sesuai dengan kebutuhan pengusaha dan peperangan yang dikatakannya dengan belajar seni bilangan atau para pengusaha dan peperangan tidak akan pernah bisa mengetahui bagaimana dengan keadaan susunan kekuatan yang sebenarnya dibandingkan dngan aritmatika (teori bilangan) yang lebih sesuai bagi kebutuhan para filsuf karena telah mempunyai untuk muncul dari lautan perubahan dan berusaha untuk menangkap kebenaran.[2] Euclid dari Alexandria, ketika ditanya oleh salah seorang siswaya tentang apa kegunaan untuk belajar mengenai geometri lalu Euclid meminta kepada pelayannya untuk memberikan threepence kepada siswa tersebut sambil mengatakan bahwa karena siswa tersebut mempunyai kebutuhan yang dapat membuat keuntungan dari apa yang siswa tersebut pelajari[3] sedangkan seorang matematikawan Yunani yang bernama Apollonius dari Perga ketika ditanya tentang manfaat atas bagian dari kaidahnya didalam Buku IV Conics dengan bangga ia menegaskan sebagai berikut [4]
They are worthy of acceptance for the sake of the demonstrations themselves, in the same way as we accept many other things in mathematics for this and for no other reason.
And since many of his results were not applicable to the science or engineering of his day, Apollonius further argued in the preface of the fifth book of Conics that the subject is one of those that "...seem worthy of study for their own sake."[4]

Abad ke-19

Istilah itu sendiri diabadikan dalam judul lengkap Sadleirian Profesor Matematika Murni kadang-kadang disebut pula sebagai Sadlerian Chair,[5] sebagai pencetus (sebagai profesor) pada pertengahan abad kesembilan belas. Gagasannya tentang disiplin terpisah matematika murni mungkin telah muncul pada saat itu. Generasi dari Gauss tidak dapat menyentuh perbedaan antara murni dengan terapan. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, spesialisasi dan profesionalisasi (terutama di Weierstrass pendekatan untuk melakukan analisis matematis) telah membuka celah yang menjadikannya menjadi lebih jelas.

Abad ke-20

Pada awal abad keduapuluh para matematikawan yang mengambil metode aksioma lebih dipengaruhi oleh pemeikiran dari David Hilbert[6]. Perumusan logis matematika murni yang diusulkan oleh Bertrand Russell dalam bentuk struktur pembilang proposisi akan tampak lebih dan masuk akal karena sebagian besar matematika telah menjadi axiomatik dan dengan demikian semua harus tunduk pada kriteria sederhana dari pembuktian yang setepat-tepatnya.
Bahkan dalam pengaturan aksiomatik setepat-tepatnya menambahkan tidak ada ide pembuktian. Matematika murni, menurut pandangan yang dapat dinisbahkan kepada kelompok Bourbaki adalah apa yang telah dibuktikan. Matematikawan murni akan menjadi kemungkinan bila dicapai dengan melalui pelatihan.

[sunting] Umum dan abstraksi

Salah satu konsep sentral dalam matematika murni adalah pada ide umum, matematika murni sering nampak menampilkan kecenderungan secara umum. Secara umum memiliki banyak manifestasi yang berbeda, seperti membuktikan kaidah di bawah asumsi yang lebih lemah atau mendefinisikan struktur matematis dengan menggunakan asumsi yang lebih sedikit. Meskipun kadang-kadang ditempuh umum atau dinilai demi kepentingannya akan tetapi dapat memiliki kelebihan tertentu, seperti termasuk:
  • Generalisasi kaidah atau struktur matematika dapat menyebabkan pemahaman yang lebih mendalam pada kaidah asli atau struktur dengan melakukan eksplorasi implikasi yang dapat melemahkan asumsi, salah-satu keuntungan dalam pemahaman yang lebih baik dari asumsi-asumsi yang memainkan peran dalam kaidah asli atau struktur.
  • Secara umum lebih dapat menyederhanakan materi presentasi, sehingga bukti-bukti atau argumen lebih pendek yang lebih mudah diikuti.
  • Secara umum lebih dapat menghindari duplikasi upaya dengan membuktikan hasil umum darpada harus membuktikan kasus-kasus yang terpisah secara independen atau menggunakan wilayah lain dari matematika.
  • Secara umum dapat sebagai fasilitas hubungan antara berbagai cabang matematika dengan menekankan kesamaan struktur yang mungkin tidak akan terlihat pada tingkat yang kurang umum. Teori kategori merupakan bidang matematika yang didedikasikan untuk menjelajahi kesamaan struktur ini seperti dibeberapa bidang matematika.
Dampak umum pada intuisi terdapat ketergantungan antara subjek dan masalah preferensi pribadi atau gaya belajar, pada umumnya sering dipandang sebagai penghalang bagi intuisi, meskipun sebenarnya dapat berfunsi berlaku sebagai bantuan terhadap hal tersebut, terutama bila dapat memberikan ketersediaan bahan analogi untuk yang sudah memiliki intuisi yang baik.
Sebagai contoh umum yang utama yakni dalam Program Erlangen ikut melibatkan perluasan geometri guna mengakomodasi geometri non-Euclidean yang termasuk didalamnya bidang topologi dan bentuk lain dari geometri, bila dilihat dari geometri sebagai ruang studi bersama dengan himpunan dari transformasi. Studi tentang bilangan yang disebut sebagai aljabar pada awal pendidikan tingkat sarjana kemudian meluas menuju pada aljabar abstrak lalu pada tingkat selanjutnya dalam studi tentang fungsi yang disebut pula sebagai kalkulus dan bila diteruskan pada tingkatan selanjutnya akan mendapatkan analisis matematis dan analisis fungsional. Masing-masing cabang ini nampak lebih kepada matematika abstrak yang akan memiliki banyak bidang sub-spesialisasi dan pada hakekatnya terdapat banyak hubungan antara matematika murni dengan disiplin keilmuan matematika terapan.
Dalam praktek perkembangan ini menyebabkan terjadinya penyimpangan yang sangat tajam dari fisika, khususnya terjadi antara tahun 1950-1980 yang kemudian mendapatkan kritikan, antara lain oleh Vladimir Arnold atau Hilbert yang banyak sekali melakukan kirikannya yang lalu disusul kemudian oleh Poincaré. Inti perdebatan ini nampaknya belum tampak dapat diselesaikan (dasar kontroversi tidak terlihat pada segi padangan kumpulan teori) bila dalam untaian teori dapat saling menarik sedangkan dalam matematika mempunyai ciri-ciri tersendiri yang dapat menarik kembali kepada bukti sebagai pusat.

apa itu mahluk hidup

Seorang Peri hutan yang bertubuh mungil menyelamatkan sebutir telur. Karya Elsa Beskow
Gambar wanita cantik bersayap oleh Sophie Anderson
Peri adalah adalah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, fiksi untuk menggambarkan mahluk yang memiliki kekuatan gaib yang kadang kala turut campur dalam urusan-urusan manusia[1][2]. Di Indonesia istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau fairy (istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa. Pada kisah fiksi modern karakter Peri sering dipinjam dari versi aslinya dan digunakan dalam kisah fiksi fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran tergantung oleh penulis atau penciptanya.

 Asal-usul nama

Di Inggris awalnya nama peri berasal dari kata elvish sejak sebelum tahun 1000 M[1] yang berarti bangsa peri. Dalam cerita-cerita rakyat mahluk gaib ini adalah ras yang sakti. Menurut akar kata Indo-Eropa kemungkinan namanya berasal dari albiz yang walaupun asal-usulnya tidak diketahui, merupakan kata turunan dari albho yang berarti "putih". Kata-kata inipun menjadi populer diantara orang kulit putih sehingga kini, di zaman modern, masih bisa ditemui keberadaannya sebagai nama panggilan dan nama keluarga seperti Ælfræd "Penasehat-peri" (Alfred), Ælfwine "Teman-peri" (Alvin), Ælfric "Pemerintah peri" (Eldridge), dan juga nama-nama wanita seperti Ælfflæd "kecantikan-peri"[3] . Nama peri juga dikaitkan dengan rambut yang saling terkait yang dipercaya membawa ketidak-beruntungan apabila kaitan tersebut dilepaskan [4].

Penggambaran Peri

Wujud dan penampakan

Peri sering diceritakan memiliki bentuk mirip dengan manusia[1], seringkali juga dipercaya merupakan perupaan roh atau jin yang menjelma sebagai perempuan cantik yang senang mengganggu[5][6]. Di Eropa (Inggris) sekitar tahun 1592 oleh Shakespeare peri digambarkan sebagai siluman (sprite) atau menjelma sebagai wanita cantik bersayap (fairy)[1][2][3], di negara-negara Skandinavia dan menurut cerita-cerita kuno dari Eropa Utara penamaan peri juga diberikan pada mahluk-mahluk halus yang digambarkan sebagai mahluk metafisik, gaib atau jelmaan dari alam.
Peri juga sering diidentifikasikan sebagai mahluk-mahluk mitologis. Dalam penggambarannya cerita-cerita rakyat yang menggunakan istilah "peri" seringkali berbeda definisi tentang apa itu peri, di satu pihak nama ini seringkali dihubungkan dengan mahluk gaib seperti siluman namun pada kali lain peri digambarkan sebagai mahluk yang lebih nyata.
Wujud dan penampakan peri ini bermacam-macam, kali waktu digambarkan bahwa mereka memiliki tinggi seperti rata-rata manusia biasa dan kali lain digambarkan bahwa mereka ini berupa mahluk-mahluk kecil. Di Eropa peri dalam wujud "besar" dipercaya telah "dibicarakan" sejak sebelum tahun 1000 M[1], sedangkan wujud "kecil"nya mengikuti kemudian dengan membentuk rupanya sendiri berupa mahluk kecil baik yang bersayap maupun tidak, dan dipercaya muncul pada sekitar tahun 1250 - 1300M sebagai istilah turunan (dari bahasa Swedia alf, elfva)[1] yang kemudian diterjemahkan sebagai fairy (Inggris) yang berarti mahluk yang menyerupai manusia kecil[2]. Kadang peri digambarkan memiliki telinga panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Peri juga seringkali digambarkan dapat berubah wujud, atau mengambil wujud wanita cantik yang tiba-tiba bisa menghilang[7].Peri baik dan peri jahat
Peri dapat digambarkan sebagai baik (membantu manusia) atau jahat. Dalam kisah dongeng dan cerita cinta peri digambarkan sering muncul sebagai mahluk penolong, mungkin cerita yang paling terkenal dalam penggambaran peri adalah cerita Cinderella yang pada saat kesulitan dibantu oleh ibu peri, ada juga cerita ikan mas[8] dari Jawa Barat yang tengah membantu anak baik hati yang sedang kesulitan, peri dapat mengambil perwujudan binatang seperti lutung saat menampakan diri pada Putri Purbasari[9]. Peri lain yang digambarkan baik hati adalah peri rumah yang tinggal bersama manusia. Dalam kisah "Tukang Sepatu dan Peri-Peri Kecil", kehidupan keluarga tukang sepatu terangkat karena dibantu pengerjaan sepatunya oleh peri-peri kecil yang keluar pada malam hari dan membuat sepatu. Pada kisah lain di Devon, seluruh desa dapat bermalas-malasan karena pekerjaan penjahit, tukang roti, hingga pembuat anggur dikerjakan oleh peri-peri kecil ini[10]. Namun tidak semua peri rumah digambarkan keluar pada malam hari, ada juga peri rumah yang keluar pada siang hari. Dalam salah satu kisah anak-anak dunia Childcraft, penulis Swedia menggambarkan peri rumah kecil yang keluar dari pintu kecilnya dan dengan kekuatan gaibnya mengecilkan tubuh anak penghuni rumah, yang kesepian karena ditinggal orang tuanya bekerja, untuk ikut bermain bersamanya[11].
Sementara peri jahat digambarkan sebagai penyebab tersesatnya seseorang dalam perjalanannya[1]. Peri juga seringkali digambarkan sebagai nakal (jahil dan iseng), entah kenakalan yang membawa kebaikan ataupun keburukan. Di Eropa anak kecil yang nakal dan sulit dikendalikan seringkali digambarkan sebagai "persis seperti peri kecil"[1]. Pada cerita dongeng Peter Pan peri kecilnya Tinkerbell digambarkan sebagai tokoh yang baik kepada Peter Pan dan jahat kepada Wendy karena cemburu.

Tempat tinggal

Penggambaran asal-usul peri seringkali dihubungkan dengan sejenis/ kelas mahluk gaib seperti siluman, yang seringkali berasal dari daerah-daerah pegunungan[1]. Namun dalam perkembangannya peri digambarkan sebagai mahluk kecil yang dapat tidur diatas bunga, tinggal di hutan dan menjaga pohon-pohon sehingga disebut peri hutan, ataupun tinggal di dalam rumah bersama dengan manusia seperti tokoh peri rumah yang digambarkan dalam kisah Harry Potter.

Dalam legenda

Ciri umum dari peri adalah kemampuannya dalam menggunakan sihir untuk mengubah wujud. Emas peri sangat tidak bisa diandalkan, karena dia berwujud emas ketika digunakan sebagai pembayaran namun kemudian berubah menjadi daun, semak, kue, dan berbagai benda tak berguna lainnya.[12]
Ada juga legenda mengenai pemakaman peri. William Blake mengklaim pernah menyaksikannya. Allan Cunningham dalam bukunya, Lives of Eminent British Painters, mencatat klaim William Blake tersebut. Diceritakan bahwa Blake suatu malam di kebunnya melihat makhluk-makhluk seukuran belalang dengan warna hijau dan abu-abu, meletakkan sesosok tubuh di sebuah daun mawar dan menguburnya dengan nyanyian.
Peri kadang-kadang dipercaya sebagai makhluk yang usil pada manusia. Mereka membuat kusut rambut orang yang sedang tidur, mencuri benda-benda kecil, dan menyesatkan peneglana. Tuberkulosis juga kadang-kadang disebut disebabkan oleh peri, yang memaksa pria dan wanita muda untuk menari setiap malam.[13] Hewan (sapi, babi, bebek, dll) yang ditunggangi oleh peri bisa mengalami kelumpuhan atau menderita penyakit misterius.

Penculikan

Dalam banyak legenda, peri diceritakan sering menculik bayi (dan meletakkan changeling sebagai gantinya), pria muda dan wanita muda. Penculikan ini bisa terjadi sementara waktu atau bisa juga selamanya. Dalam Balada dari abad ke-19, "Lady Isabel and the Elf-Knight", diceritakan bahwa Isabel dibawa pergi oleh ksatria peri. Untuk menyelamatkan dirinya, Isabel membunuh sang ksatria peri.[14] Sementara balada "Tam Lin" menceritakan tentang Tam Lin yang hidup di antara para peri padahal dia adalah seorang "ksatria bumi".[14] Dalam puisi Sir Orfeo, diceritakan bahwa istri Sir Orfeo diculik oleh raja peri. Sementara puisi Thomas the Rhymer bercerita tentang Thomas yang harus menghabiskan tujuh tahun di dunia peri sebelum berhasil kembali ke dunia manusia.[15] Sedangkan dalam cerita Oisín, tokoh utamanya diculik dan berada di dunia peri, ketika dia berniat kembali, ternyata di dunia manusia waktu telah berjalan selama tiga abad.[16]
Cukup banyak kisah mengenai peri dan changeling, yaitu sesosok makhluk yang dtinggalkan oleh peri sebagai pengganti atas anak manusia yang merek culik.[17] Orang dewasa juga bisa diculik oleh peri; seorang perempuan yang baru saja melahirkan biasanya rawan diculik peri.[18] Dalam beberapa cerita, seseorang bisa diculik peri jika memakan makanan peri, seperti Persefone dan Hades. Sementara keadaan orang diculik peri berbeda-beda menurut beberapa kisah, beberapa menceritakan bahwa tawanan peri hidup bahagia sementara beberapa yang lainnya selalu merindukan kerabat lama mereka.[19]

Klasifikasi

Dalam cerita rakyat Skotlandia, peri dibagi menjadi Seelie Court, yaitu peri yang menguntungkan namun bisa berbahaya, dan Unseelie Court, peri yang jahat. Peri dari golongan Unseelie court sering mencari hiburan dengan cara melakukan sesuatu yang membahayakan bagi manusia.[20]
Pasukan peri merujuk pada para peri yang muncul dalam kelompok dan mungkin mendirikan pemukiman. Dengan definisi ini, peri biasanya dipahami dengan makna yang lebih luas, karena istilah ini juga bisa meliputi berbagai makhluk mistis yang terutama berasal dari Keltik; namun istilah ini bisa juga digunakan untuk menyebut makhluk yang serupa, msialnya Kurcaci atau Elf dari cerita rakyat Jerman. Lawannya adalah peri soliter, yakni peri tidak berhubungan dengan peri lainnya.[21]

Perlindungan

Ada beberapa benda yang dipercaya dapat menghindarkan dari gangguan peri. Yang paling terkenal adalah besi dingin sementara cara yang lainnya dianggap mengganggu bagi peri: memakai pakaian terbalik, mengalirkan air, bel (terutama bel gereja), tanaman St. John's wort, dan semanggi berdaun empat. Ada juga cerita yang saling bertentangan, seperti msialnya pohon Rowan yang dalam beberapa cerita adalah sakral untuk peri sementara dalam cerita lainnya merupakan benda perlindungan melawan peri. Dalam cerita rakyat Newfoundland, benda pelindung yang paling populer adalah roti. Roti diasosiasikan dengan rumah dan perapian, juga dengan industri dan pengendalian alam, sehingga kemudian dipercaya bahwa roti tidak disukai oleh peri.[22]
....dan oleh karena itu merupakan sebuah simbol kehidupan, roti adalah salah satu pelindung paling umum dalam menghadapi peri. Sebelum pergi menuju tempat yang dihuni peri, adalah biasa untuk menyiapkan roti kering dalam kantung.
—Briggs (1976) hlm. 4
Dalam sastra
"Prince Arthur and the Fairy Queen" oleh Johann Heinrich Füssli; adegan dari The Faerie Queene
Peri muncul dalam Roman abad pertengahan sebagai makhluk yang mungkin ditemui oleh ksatria pengelana. Peri wanita muncul di hadapan Sir Launfal dan meminta cintanya. Istri Sir Orfeo dibawa oleh Raja peri. Huon dari Bordeaux ditolong oleh Oberon raja peri.[24] Seiring berjalannya abad pertengahan, tokoh-tokoh peri ini berubah menjadi penyihir dan dukun.[25] Morgan le Fay, yang dari namanya memiliki kaitan dengan dunia peri, dalam Le Morte d'Arthur adalah seorang wanita yang memiliki kekuatan gaib.[26] Meskipun perannya menurun, tokoh peri tidak pernah hilang, di antaranya ada cerita peri Sir Gawain and the Green Knight.[25] Edmund Spenser menampilkan peri dalam The Faerie Queene.[27] Dalam banyak cerita fiksi, peri sering dicampuradukkan dengan nimfa;[28] Sementara dalam karya lainnya, (contohnya Lamia), peri dianggap menggantikan peran makhluk dari masa klasik. Penyair dan biarawan abad ke-15 John Lydgate menulis bahwa Raja Arthur dimahkotai di "tanah peri", dan mayatnya diambil oleh empat ratu peri ke Avalon, tempat mayatnya berbaring d bawah "bukit peri", sampai dia dibutuhkan lagi.[29]
Study for The Quarrel of Oberon and Titania oleh Noel Paton: fairies in Shakespeare
Peri tampil sebagai tokoh penting dalam A Midsummer's Night Dream karya William Shakespeare, yang berlatar di daerah berhutan dan Fairyland, di bawah cahaya bulan,[30] dan gangguan alam yang disebabkan oleh perselisihan para peri menciptakan ketegangan yang mendasari plot dan menunjukkan tindakan karakter.
Sastrawan yang sezaman dengan Shakespeare, Michael Drayton, menampilkan peri dalam ceritanya, Nimphidia. Peri juga muncul dalam The Rape of the Lock karangan Alexander Pope. Madame d'Aulnoy menciptakan istilah contes de fée ("kisah peri", di Indonesia dikenal sebagai dongeng).[31] Pada pertengahan 1600-an, muncul gaya sastra yang disebut précieuses, sementara kisah-kisah yang diceritakan dengan précieuses meliputi banyak peri, peri kurang umum di negara lain; Grimm bersaudara memasukkan peri dalam edisi pertama cerita mereka, namun mereka berpendapat bahwa peri bukan asli dari Jerman sehingga mereka mengubahnya pada edisi kedua dengan mengganti tiap kata "Fee" (peri) dengan ahli sihir atau wanita bijak.[32] J. R. R. Tolkien menjelaskan bahwa kisah-kisah ini seperti ini berlatar di negeri peri.[33]
Peri dalam sastra memperoleh nyawa baru dengan munculnya Romantisisme. Penulis seperti Sir Walter Scott dan James Hogg terinspirasi oleh cerita rakyat yang menampilkan peri, misalnya Balada Border. Pada masa ini, cerita peri mengalami peningkatan.[34] Periode ini juga ditandai dengan bangkitnya kembali tema-tema fantasi lama, seperti buku-buku Narnia karangan C.S. Lewis, yang menampilkan berbagai makhluk kuno seperti faun dan driad, dan mencampurkan mereka dengan wanita tua, raksasa, dan berbagai makhluk dari cerita rakyat.[35] Peri bunga dari masa Victoria dipopulerkan sebagian oleh Queen Mary, serta oleh penyair dan ilustrator Britania Cicely Mary Barker yang menulis delapan buku yang diterbitkan pada 1923 sampai 1948. Semakin lama, peri digambarkan semakin cantik dan ukurannya semakin kecil.[36] Andrew Lang, mengeluhkan tentang "para peri kebun dan bunga apel" dalam kata pengantar The Lilac Fairy Book, dia berpendapat bahwa "Peri-peri ini mencoba melucu dan gagal, atau mereka mencoba menggurui dan berhasil."[37]
Peri muncul dalam cerita Peter and Wendy karangan J. M. Barrie yang diterbitkan pada 1911. Dalam novel tersebut, tokoh peri yang bernama Tinker Bell cukup populer dan menjadi ikon bahkan sampai sekarang.[38]

Dalam seni

Penggambaran peri banyak muncul sebagai ilustrasi, misalnya dalam buku dongeneg dan seni patung. Beberapa seniman terkenal akan penggambqran mereka tentang peri, termasuk di antaranya adalah Cicely Mary Barker, Arthur Rackham, Brian Froud, Alan Lee, Amy Brown, David Delamare, Meredith Dillman, Jasmine Becket-Griffith, Warwick Goble, Kylie InGold, Ida Rentoul Outhwaite, Myrea Pettit, Florence Harrison, Suza Scalora,[39] Nene Thomas, Gustave Doré, Rebecca Guay dan Greta James.
Era Victoria khususnya memiliki kekhasan dalam lukisan perinya. Pelukis Richard Dadd dari masa Victoria membuat lukisan peri dengan kesan sinis. Seniman lainnya yang menggambarkan peri adalah John Atkinson Grimshaw, Joseph Noel Paton, John Anster Fitzgerald dan Daniel Maclise.[40] Sedangkan pada masa Renaisans, daya tarik pada peri terutama dipicu oleh penerbitan foto-foto Peri Cottingley pada tahun 1917 dan sejumlah seniman juga melukis peri.

apa itu komputer

Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi). Selain itu dapat pula diartikan sebagai elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktivitas dengan menggunakan komputer.
Komputer dapat membantu manusia dalam pekerjaan sehari-harinya, pekerjaan itu seperti: pengolahan kata, pengolahan angka, dan pengolahan gambar.
Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware). Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen yang terlibat dalam suatu sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti apa-apa jika tidak ada salah satu dari dua lainnya (software dan brainware).

apa itu narkoba?

Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD pun banayk yang terjerumus narkoba.

apa yang di maksud dengan blog?

BlogBanyak pendapat berbeda yang menjelaskan tentang Blog. Saya ingin menjelaskan blog dengan membandingkanya denga Website “normal”.


Sebenarnya blog sendiri adalah sebuah website (dan memang begitu, blog sebenarnya adalah – sebuah website).
Blog adalah website yang mempunya beberapa perbedaan kunci, antara lain:
1. Artikel di tampilkan secara kronologis dengan artikel paling baru berada paling atas.
Ini adalah bagian yang paling konsisten dari setiap blog yang pernah saya kunjungi. Artikel ditampilkan dengan sedikit cuplikan dari isi, dimulai dari bagian atas untuk artikel yang paling baru diikuti kemudian dengan artikel yang lebih lama, dan seterusnya. Format ini adalah warisana dari aspek “jurnalistik” dari blog yang merupakan diary online atau jurnal. Diary mempunyai isi yang dibuat berdasarkan tanggal dan begitu pula blog bekerja.

Meskipun blog mempunya gaya seperti cerita jurnalistik, hal perting yang perlu di perhatikan adalah saat ini tidak semua blog merupakan diary dan bukan tentang kehidupan prinbadi dari sang penulis. Beberapa blog masih merupakan hasil pemikiran seorang penulis blog saya juga, tapi saya tidak bercerita tentang kucing saya atau apa yang saya makan waktu sarapan tadi. Saya tetap pada topik yang sudah dipilih, tentang bisnis internet dan blogging, dan orang-orang yang tertarik pada kedua topik tadi datang untuk membaca blog saya.
Blog saat ini bisa mengenai bermacam subjek, ditulis oleh seorang atau banyak orang dan tentunya semua itu bukanlah diary pribadi. Refleksi pribadi, opini dan suara semuanya sudah menjadi bagian dari blog, tapi itu semua tidak mempengaruhi nafas dan jangkauan dari cakupan topik.
2. Mudah untuk menambahkan konten baru
Website normal mempunya satu masalah kronis yang menghalangi orang untuk
menambahkan konten baru – yaitu terlalu teknis. Meskipun sudah CMS (Content
Management System) yang canggih, pembuatan website masih diluar jangkauan pengguna web umumnya.
Blog sudah mengubah hal ini. Mereka menyediakan sebuah sistem publikasi konten yang begitu mudah digunakan oleh kebanyakan pengguna web, dengan sedikit latihan, mereka bisa mempublish konten ke World Wide Web. Ketika publikasi konten menjadi semudah menulis email, kendala untuk masuk sudah sangat rendah dan saat ini kita mempunya sebuah dunia yang terisi juataan blog.
3. Konten sering terupdate
Masalah besar lain yang menjadi wabah pada website tradisional adalah sifat statis mereka. Kebanyakan website tidak pernah berubah dan anda selalu kembali ke halaman-halaman yang sama dengan isi yang sama. Alasan untuk hal ini adalah poin ke dua di atas – sangat  sulit bagi kebanyakan orang untuk menamahkan konten pada sebuah website.
Tentu, beberapa situs popular sering terupdate sebelum blog muncul, tapi dibelakang mereka ada organisasi besar dengan staf teknis dan para penulis, atau dikelola oleh orang orang yang mengerti sesuatu seperti HTML, FTP dan server web. Kebanyakan orang tidak bisa berbicara dengan bahasa itu dan sampai blog muncul sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk mempublikasikan ide-ide mereka secara online.
Blog sudah mengurangi masalah untuk mempublikasi sehingga membantu kebanyakan orang untuk melakukannya. Sebagai hasilnya Web saat ini dipenuhi dengan produser konten (para blogger) menulis dan mempublikasikannya secara reguler, kadang beberapa artikel per hari. Website dulu tidak pernah sedinamis blog sekarang.
Efek lain dari kebangkitan blog pada mesin-mesin pencari. Mesin pencari seperti Google memberikan penghargaan kepada konten yang bernilai dan konsisten. Secara alami blog melakukannya (dg asumsi dijalankan oleh blogger yg termotivasi) dan kemudian mendapat rangkin tinggi disearch engine.
Sebagai hasil dari “mencuri” rangking di mesin pencari papan atas, blog mendapatkan perhatian lebih banyak, mendapatkan fokus dari para pemasar internet dan pemilik bisnis karena mereka melihat blog sebagai alat pemasaran yang potensial untuk produk dan layanan mereka.
4. Blog mengijinkan orang untuk meninggalkan komentar.
Evolusi besar yang bisa dilihat dari blog dibandingkan dengan website tradisional adalah tambahan fungsi komentar. Disetiap artikel yang di publiskasikan di blog mempunyai kotak yang mengijinkan siapapun untuk memberikan kontar pada artikel tersebut.
Perubahan itu mengubah website dari layanan broadcasting satu arah, menjadi alat komunikasi dua arah. Para pembacanya bisa dengan mudah berkomunikasi dengan penulis konten, membawa pembicaraan yang dimulai dari sebuah artikel menjadi sebuah komunitas. Poin terakhir ini lebih powerfull dari yang anda pikirkan, dan inilah jawabannya…
5. Orang-orang “mempercayai” blog lebih dari website normal karena blogging adalah pembicaraan.
Jika anda mengkombiasikan seluruh elemen dia atas – penulisan gaya jurnal pribadi, kemudahan untuk menambahkan konten yang menyebabkan sering terupdate, dan kemampuan untuk berinteraksi denga para pembaca anda, anda punya formula untuk sebuah alat komunikasi yang sangat natural.
Blog, secara alamiah, bisa diandalkan sebagai sumber informasi yang terpercaya. Mereka menumbuhkan hubungan antar manusia dan sebagai efek samping dari banyaknya blog sekarang, beberapa blogger di terima sebagai ahli yang disegani, meskipun itu benar ataupun tidak, murni dibelakang blog mereka sukses.
Karena itulah seseorang dengan modal semangat, hobby, atau keahlian tertentu, dan cukup termotivasi untuk menghasilkan konten tentang sebuah topik, dapat menarik audiennya, monetize traffic itu, dan mendapatkan potensi untuk prefesional blogging.
Sekarang kita tahu apa yang membuat Blog berbeda, dan langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menghasilkan uang dari Blog.

Sabtu, 05 Februari 2011

cara belajar efektif

Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
  • diri sendiri
  • kemampuan belajar anda
  • proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
  • minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.
Mulai dengan masa lalu Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda What was your experience about how you learn? Did you
  • senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
  • mengetahui cara menringkas?
  • tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
  • meninjau kembali?
  • punya akses ke informasi dari banyak sumber?
  • menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
  • memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
Teruskanke masa sekarang Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya? Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
Pertimbangkan
proses,
persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti? Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?
Buat
review
Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?
Halaman ini digambarkan dari "metacognition", istilah yang diciptakan oleh Flavell (1976), dan disampaikan oleh banyak orang. Sumber-sumber tambahan telah dikembangkan oleh SNOW (Special Needs Opportunity Windows), suatu project yang menargetkan pada pendidik-pendidik bantuan.

tips membaca yang baik

Cara Membaca yang Menyenangkan
Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.
Di zaman sekarang ini, nampaknya sebagian besar pelajar kurang memiliki minat membaca, terutama membaca buku pelajaran. Ini diakibatkan oleh karena sebagian pelajar tidak memiliki metode dalam membaca, sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan, dan mengatuk. Simak deh tip-tip di bawah ini supaya tercipta suasana membaca yang menyenangkan.
Persiapan Sebelum Membaca
1. Pilihlah waktu yang menurut kita sesuai untuk membaca. Waktu yang sesuai disini adalah waktu dimana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita. Waktu yang sesuai disini hanya kita sendiri yang tahu kapan. Namun, sebagain besar orang percaya bahwa waktu yang baik untuk membaca, khususnya buku pelajaran, adalah di pagi hari.
2. Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut kita sendiri.
3. Pastikan posisi membaca kita adalah posisi yang benar. Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.
4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol.
5. Ada baiknya sebelum belajar kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang kita dapat bermanfaat.
Berbagai Jenis Membaca
Terdapat 3 cara umum membaca di dalam kehidupan sehari-hari dilihat dari apa tujuan proses membaca tersebut.
1. Membaca sebagai hiburan tanpa perlu memeras otak terlalu keras. Bacaan yang mengandung unsur hiburan disini contohnya novel, cerpen, komik, majalah ringan dll.
2. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang tujuannya adalah mencari dan memahami ilmu yang terkandung dalam bacaan tersebut.
3. Membaca kritis. Membaca disini sama dengan membaca untuk mencari ilmu. Namun membaca disini diikuti oleh proses menelaah isi bacaan tersebut, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan apa itu?, mengapa bisa terjadi?, oleh siapa?, kapan?, dimana? dan bagaimana itu bisa terjadi? Dalam membaca kritis, kita membuat bacaan sebagai lawan yang harus dikalahkan dengan cara mengetahui dan memahami seluruh isinya.
Belajar dengan menggunakan metode membaca kritis akan menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Kita tidak hanya diminta untuk memahami isi bacaan tapi juga diajak berpikir kreatif mengenai isi tersebut. Tertarik dengan membaca kritis? Simak deh aturan main dalam membaca kritis di bawah ini :
1.Melakukan survei isi buku. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah membaca terlebih dahulu bahan bacaan secara sepintas pada bagian-bagian tertentu saja. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum mengenai bacaan tersebut.
Bagian-bagian yang perlu diperhatikan adalah :
• Paragraf awal, paragaraf akhir dan juga beberapa paragraph di tengah.
• Bagian daftar isi, gambar-gambar, tabel dan grafik yang memiliki gambaran umum mengenai bacaan tersebut.
• Soal-soal yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut.
2. Membuat pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya akan timbul pada saat kita melakukan survei. Jika tidak terdapat pertanyaan, usahakan cari apa yang kita tidak mengerti, minimal ada sebuah kata yang kita tidak tahu artinya dan beri tanda pada bagian-bagian yang tidak dimengerti tersebut.
3. Membaca. Merupakan langkah dominan dalam metode ini. Membaca disini sebagai langkah untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses survei. Baca dengan teliti dan seksama paragraf demi paragraf, bagian demi bagian untuk menangkap pokok-pokok pikiran dari tiap bagian. Usahakan jangan pindah bagian jika kita belum mengerti dan memahami bagian tersebut.
4. Evaluasi. Merupakan langkah dimana terdapat pertanyaan apakah kita sudah menguasai bahan? Yakinkan bahwa kita sudah memahami bahan bacaan tersebut. Jika belum, coba cari apa yang anda tidak mengerti dan temukan jawabannya.
Meninjau ulang. Merupakan langkah terakhir kita dalam membaca kritis. Cobalah kita tutup dulu bukunya, kemudian pikirkan apa yang sudah didapat dari bacaan tersebut. Tuliskan hasil pikiran tersebut dalam secarik kertas, dan bandingkan dengan apa yang terdapat pada buku bacaan.